Sejumlah Dinas Pemkot Surabaya Kunjungi Pabean - KIM Nyamplungan

Breaking

Wednesday, January 22, 2020

Sejumlah Dinas Pemkot Surabaya Kunjungi Pabean


Perwakilan Dispusip dan Bappeko saat melihat sumur tua langgar (20/1)

Surabaya - Sejumlah perwakilan Dinas dari Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya melakukan kunjungan ke Pabean. Hal ini dilakukan bukan dalam kaitannya dengan kebijakan mengatur harga kebutuhan sembako di Pasar Pabean, melainkan guna melakukan survey ke lapangan terkait  informasi temuan benda yang diduga cagar budaya yang ada di dalam sumur langgar / musholla Nurul Huda ( langgar Sajangan ), sesuai laporan warga RT 01 RW 10 Pabean Sayangan, Kelurahan Nyamplungan Surabaya. Kunjungan ke perkampungan Pabean ini dilakukan oleh 3 (tiga) perwakilan Dinas Pemkot Surabaya, yakni Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) dan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kota Surabaya pada Senin (20/1/2020). 

Disparta Kota Surabaya setelah melakukan peninjauan sumur

Sebelumnya kunjungan pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparta) Kota Surabaya pada tanggal 30 Desember 2019 saat info awal temuan blandar balok kayu langgar / Musholla yang berangka tahun 1883 dan temuan lainnya yang diangkat oleh media Jawa Pos. Namun, siapa yang menyangka jika temuan yang tersembunyi di dalam kompleks langgar / musholla tua yang kini sedang di renovasi tersebut juga terkuak temuan sumur tua langgar yang didalamnya terdapat bentuk aneh seperti Jobong yang ada di Pandean, Peneleh Surabaya. 

Ismail, selaku Ketua RW 10 Pabean Sayangan juga yang menemukan bentuk aneh di dalam sumur tersebut. " Awalnya, kami bersama warga memang berinisiatif membongkar sumur bor yang sebelumnya sudah lama tertutup dan hanya dipasang pompa tua, setelah kami bongkar, ternyata bentuknya sumur tua dengan air yang berbau, sehingga kami memutuskan untuk mengurasnya terlebih dahulu agar airnya jernih kembali, saat volume air sudah menurun kami melihat bentuk aneh, seperti drum, bahkan mirip dengan bentuk sumur jobong yang ada di Pandean, Peneleh." ungkapnya.


Warga bersama Ketua RT,RW , Lurah Nyamplungan beserta Pegiat Sejarah Surabaya dan perwakilan 
Pemkot Surabaya.

Atas temuan tersebut, warga sesuai  saran dari pegiat KIM Kota Surabaya kemudian berinisiatif mengirimkan surat kepada Pemkot Surabaya melalui Ibu Tri Rismaharini - Walikota Surabaya yang ditembuskan ke dinas terkait, dengan pertimbangan bahwa pembangunan atau renovasi langgar / musholla terus berjalan, sehingga nantinya untuk menghindari kerusakan temuan akibat proses pembangunan langgar / musholla, maka diharapkan segera ada tindak lanjut. Warga juga sangat awam terkait temuan sumur langgar yang didalamnya terdapat bentuk aneh tersebut.

" Kami warga sebenarnya tidak mengetahui bentuk apa yang ada di dalam sumur langgar tersebut, oleh karenanya kami berkirim surat ke Pemkot Surabaya, untuk melakukan identifikasi atau penelusuran terkait temuan ini, mengingat reonasi dan perbaikan langgar / musholla ini kan swadaya warga sehingga ada tenggat waktu yang harus kami kejar untuk menyelesaikan pembangunan ini " tutur Ismail.  

Saat penelusuran sumur tua langgar, beberapa warga juga melaporkan temuan sumur tua yang ada di salah satu rumah warga yang juga mirip dengan sumur kapur yang ditemukan di Lawang Seketeng, Peneleh Surabaya. Perwakilan dinas tersebut akhirnya turut juga mendatangi rumah warga setelah melakukan pengecekan sumur tua langgar / musholla.  Harapan warga, temuan tersebut dapat segera terkuak, informasinya Kamis minggu depan akan ada penelesuran oleh Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur yang akan melakukan identifkasi terhadap temuan tersebut. (sq)






No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad