Mengembalikan Wajah Langgar Sagipodin (Gipo) - KIM Nyamplungan

Breaking

Sunday, June 14, 2020

Mengembalikan Wajah Langgar Sagipodin (Gipo)







Foto: Area mimbar langgar Sagipoddin (Gipo)

Surabaya - Pegiat informasi (KIM) Kelurahan Nyamplungan menyambut positif upaya renovasi mengembalikan wajah Langgar Sagipoddin (Gipo) oleh  pengurus yayasan / Ikatan Keluarga Sagipodin (IKSA), Langgar Gipo terletak di Jalan Kalimas Udik I No. 51, RT 01 RW 09 Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya  merupakan langgar keluarga yang sudah berusia lebih dari satu abad. Langgar ini adalah saksi bisu cikal bakal berdirinya organisasi Nadhatul Oelama (NU) yang dipimpin oleh ketua PBNU pertama yakni Alm Hasan Sagipodin / Hasan Gipo, Minggu (14/6/2020).

Foto : Pak Yunus (dari kanan) sedang berbincang dengan rekan
satu komunitasnya


Berdasarkan informasi dari Yunus, pengurus juga generasi ketujuh keturunan Bagi Sagipoddin (Gipo), bahwa langgar Gipo mulai dilakukan renovasi sejak awal Ramadhan lalu, dana perbaikan dan renovasi tidak hanya swadaya dari yayasan keluarga tapi juga dari bantuan para komunitas dan pegiat sejarah Surabaya, terangnya. Adapun beberapa sumbangan dari para dermawan tidak hanya berupa uang melainkan juga sudah berupa barang untuk kepentingan langar, yakni seperti tangki air dan pompa air. 


Foto: Relawan dari Komunitas Sepeda Onthel Surabaya sedang
memoles dinding mimbar langgar


Langgar gipo terletak tidak jauh dari kawasan perdagangan Sungai Kalimas di Kampung Baru pada masa kolonial. Selain menjadi tempat ibadah, konon di langgar tersebut pernah dijadikan tempat pemberhentian / asrama para jamaah yang berangkat menunaikan ibadah Haji melewati Sungai Kalimas. Melihat kondisi sebelum dilakukan renovasi, langgar tersebut terlihat kusam dimakan zaman beberapa ornamen langgar bahkan terlihat rusak dan tidak terawat. Temuan tegel langgar yang terbuat dari tanah liat atau terakota serta temuan Al Quran kuno tulisan tangan semakin menambah khazanah sejarah keberadaan Langgar Gipo.

Beberapa komunitas juga terlibat dalam renovasi dan perbaikan Langgar Gipo, selain dari Komunitas Laskar Macan Ali Surabaya juga ada dari Para Pegiat Sejarah Surabaya, yakni Laskar Surabaya, Surabaya Heritage Society, Surabaya Historical juga Komunitas Sepeda Onthel Surabaya yang memberikan bantuan tenaga, pemikiran serta sumbangan keikhlasan dana untuk kepentingan langgar. " Kami berterima kasih atas keihklasan bantuan dan sumbangan dari dermawan serta para teman - teman lintas komunitas yang tergerak membantu perbaikan Langgar Gipo", tambah Yunus. Menariknya, beliau juga tergabung dalam komunitas bernama Laskar Macan Ali Surabaya yang pusatnya berada di Cirebon, bersama teman satu komunitasnya beliau mulai membersihkan, memperbaiki dan berusaha mengembalikan fungsi langgar Gipo tidak hanya sebagai tempat ibadah ummat namun juga sebagai tempat dialog, diskusi lintas komunitas untuk kebaikan langgar tersebut kedepannya, semoga langgar Gipo dapat segera ditetapkan menjadi bangunan Cagar Budaya.(sq)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad